Senin, 04 Juli 2011

MASA DEPAN PERGURUAN TINGGI ISLAM oleh M. Amin Abdullah.



Perguruan tinggi memiliki peran penting membangun kembali mentalitas, moralitas, dan karakter sebuah bangsa.
Apa yang keliru dalam hidup beragama? Yang mengejutkan banyak pihak, ternyata sebagian pelaku bom buku dan perencana bom Serpong merupakan lulusan perguruan tinggi, bahkan diantaranya alumnus perguruan tinggi agama Islam.
Pelaku menganut paham keagamaan yang menekankan ketidaksetujuan hidup berdampingan dengan kelompok penganut aliran agama (Islam) yang berbeda. Perilaku keberagamaanya dibarengi dengan kemarahan dan kebencian yang akhirnya menjadikan wajah keberagamaan di Tanah air muram dan menyedihkan.
Perguruan tinggi agama Islam mempunya peran besar dalam mengantarkan bangsa Indonesia sebagai warga dunia. Sedari dini generasi muda dan mahasiswa sudah dilatih berfikir dan berkomunikasi menggunakan 2 bahasa sekaligus, yaitu tata krama, sopan santun, dan muna-muni, kepatutan, dan tata pergaulan. Sikap dan mentalitas keberagamaan juga haru berani diubah atau digeser sedikit. Dari pola yang bercorak taqlidy (sekadar mengikut apa saja yang dianjurkan) ke arah corak keneragamaan yang ijitihady. Artinya seorang pemeluk agama mampu mengolah secara matang informasi dan anjuran keagamaan yang masuk. Puncaknya adalah keberagaman bercorak naqdy 'krisis-transformatif' yaitu sikap dan mentalitas keberagamaan atau spiritual yang selalu menginginkan dan emngarah pada upaya penyempurnmaan terus menerus.

http://epaper.kompas.com/epaperkompas.php?v=1.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More